Rabu, 28 April 2010

Lokakarya Kelurahan PLP-BK Ngroto


Bertempat di Balai Kelurahan Ngroto, Cepu-Blora pada tanggal 22 April 2010 dilaksanakan kegiatan Lokakarya Tingkat Kelurahan Program PLP-BK. Kegiatan inipun dilakukan sebagai Launching (dimulainya) Program PLP-BK di Kelurahan Ngroto yang dibuka secara simbolis oleh Bupati Blora, Bpk. Yudhi Suncahyo. Selain Bupati Blora, acara ini dihadiri oleh Muspika, Satker dan Kepala DPU, Kepala BPMD, Nakertransos, Deperindagkop-UKM, DKK, Dinkes, dan dinas lainnya di lingkungan Kabupaten Blora, serta Camat Cepu. Selain itu juga diundang perwakilan tiap RT di Ngroto dan relawan PLP-BK yang telah terdaftar. Pihak PNPM Mandiri Perkotaan yang menghadiri antara lain Timbul Kuswandono (Korkab Blora), Haris Cahyono (Korkot PLP-BK), Andre. CH (Askot UP), Tri Ari. W (SF PLP-BK), SF dan fasilitator Kab. Blora.
Acara Lokakarya dibuka oleh sambutan Kepala Kelurahan Ngroto, Camat Cepu, Koordinator BKM Makmur Sejahtera, Ketua TIPP, dan kemudian dilajutkan sambutan dari Bupati Blora. Dalam sambutan bupati, beliau berpesan agar Program PLP-BK ini dilaksanakan dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan Kelurahan Ngroto. Beliau juga berpesan agar program ini tidak dilaksanakan oleh satu atau dua orang saja, tetapi harus secara bersama dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong. Setelah memberikan sambutan, Bupati Blora kemudian "memukul" kentongan sebagai tanda dimualainya PLP-BK di Kelurahan Ngroto.
Setelah acara sambutan, kemudian dilakukan kegiatan sosialisasi Program PLP-BK yang dilakukan oleh Korkot PLP-BK, Haris Cahyono, SH. Dalam sosialisasi yang dihadiri sekitar 50an undangan dijelaskan mengenai serba serbi pelaksanaan PLP-BK yang akan berjalan di Kelurahan Ngroto.
Setelah tiga jam acara berlangsung, maka acara ditutup dengan pembacaan susunan Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP), Tim Teknis, Pokja, dan relawan PLP-BK yang telah terdaftar. Setelah itu juga dilakukan pembacaan Nota Kesepakatan Bersama dan Penandantangananya oleh Koordinator TIPP, Koordinator Tim Teknis, Koordinator BKM Makmur Sejahtera, dan Kepala Kelurahan Ngroto. Isi dari nota tersebut adalah komitmen bersama untuk melaksanakan dan mensukseskan Program PLP-BK di Kelurahan Ngroto, Cepu-Blora.
Semoga melalui acara ini akan memberi semangat dalam pelaksanaan PLP-BK di Ngroto dan tujuan mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan melalui program ini.

Rabu, 07 April 2010

Lowongan Kerja TAPP PLP-BK Ngroto

DIBUTUHKAN SEGERA

”TENAGA AHLI PERENCANAAN PARTISIPATIF (TAPP)”
UNTUK PROGRAM
”PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK)”
KELURAHAN NGROTO KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA

Persyaratan :
a.Sarjana (S1) Arsitektur/Perencanaan Kota dan Wilayah, dan telah lulus minimal >3 tahun
b.Berpengalaman minimal >3 tahun dalam proyek perencanaan permukiman kota atau perencanaan tata ruang kota atau Rencana Tata Ruang dan Bangunan (RTBL)
c.Memiliki pengalaman proyek perencanaan/perancangan (pembangunan kawasan) dengan pendekatan partisipatif >1 tahun
d.Menguasai minimal program Microsoft Office dan Autocad 2D/3D
e.Memiliki komitmen dan kemampuan berkoordinasi secara tim
f.Memiliki kreatifitas dan inovasi di bidang perencanaan pembangunan permukiman
g.Bersedia ditempatkan dan bertugas di lokasi proyek (Kelurahan Ngroto, Cepu-Blora).


Kirim Lamaran ke Alamat :

TIM SELEKSI TAPP PLP-BK NGROTO
KANTOR KELURAHAN NGROTO
JL. KARANG RT.04/RW.II, KELURAHAN NGROTO, CEPU-BLORA
KODE POS 58314

Berkas Lamaran :
> SURAT LAMARAN DAN CV
> 1 LEMBAR FOTO COPY IJASAH DAN TRANSKRIP NILAI LEGALISIR
> 1 LEMBAR FOTO KOPY KTP YANG MASIH BERLAKU
> 4 BUAH PAS PHOTO BERWARNA 3 X 4 cm

Perhatian :
1.Batas waktu pengiriman berkas lamaran sampai dengan 30 April 2010.
2.Surat lamaran harus jelas “Nama, Alamat, dan Nomor HP yang bisa dihubungi”
3.Pelamar yang lulus seleksi administrasi akan dihubungi kemudian oleh Tim Seleksi TAPP untuk mengikuti seleksi selanjutnya.
4.Berkas lamaran dapat dikirimkan lewat pos atau dapat diantar langsung ke alamat di atas.
5.Keputusan Tim Seleksi TAPP dalam perekrutan ini tidak bisa diganggu gugat.

Terima Kasih.

ttd
Tim Seleksi TAPP PLP-BK NGROTO

Jumat, 02 April 2010

ELANG...Simbol dan Semangat Pelaku PLP - BK


MENGAPA BURUNG ELANG DIJADIKAN SIMBOL DARI PARA PELAKU PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP – BK)…?? BERIKUT ADALAH ALASAN YANG MENDASARINYA…

Semua orang pasti tahu hewan terbang yang bernama ELANG. Bahkan semenjak kita duduk di bangku taman kanak-kanak, jenis burung satu ini sudah sangat familiar sebagai hewan yang perkasa di angkasa. Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, yaitu bisa mencapai 70 tahun. Untuk mencapai umur tersebut, seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat dan tepat pada umurnya yang ke-40.

Ketika elang sampai pada umur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok sehingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, hal tersebut sangat menyulitkan sewaktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan :
1. Menunggu kematian
2. Menjalani proses transformasi yang sangat menyakitkan

Proses transformasi berlangsung selama lima bulan. Untuk dapat melakukan hal tersebut, elang harus berusaha keras terbang ke puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Paruh yang baru tumbuh itu digunakan untuk mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan harus berdiam menunggu sampai cakar yang baru bertumbuh. Yang terakhir adalah mencabut seluruh bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh dan dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru maka elang akan mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi..!

Apa yang dapat kita petik dari kisah Elang tersebut…? Dalam kehidupan ini, kadang kita harus mengambil suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai suatu proses pembaruan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun hal itu semua adalah sesuatu yang menyenangkan kita. Selanjutnya kita harus mampu ikhlas untuk meninggalkan perilaku lama kita agar bisa mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar pada hal-hal baru, maka kita akan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang kadangkala masih terpendam sehingga hasil akhirnya adalah terasahnya keahlian baru sehingga mampu menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Filosofi ELANG inilah yang dijadikan ilham bagi Para Pelaku Program PLP-BK. Bagaimana para pelaku harus mampu merubah hal atau kebiasaan lama yang membuat kita terlena, yang membuat kita tidak bisa meraih masa depan yang lebih baik. Berkorban adalah hal yang mutlak harus dimiliki baik waktu, pikiran, dan tenaga kita berikan semua. Jangan menyerah, berani bertindak, dan kerja keras adalah energi yang menggerakan “Para Elang” untuk mencapai cita-cita mereka. Filosofi elang mengajarkan agar kita selalu belajar dengan tujuan bisa memutuskan tindakan yang tepat untuk masa depan.

Itulah yang menjadi alasan Burung Elang dijadikan simbol dari Blog ini. Semangat Elang harus menjiwai setiap Pelaku PLP-BK agar dapat menjalankan tugas yang berat nan mulia ini. Sukses selalu “Para Elang” PLP-BK dimanapun kalian berada. Terbanglah yang tinggi untuk mencapai cita-cita kita…..

TIGA PESAN MORAL DARI KALI CODE......


YB. Mangunwijaya (1929-1999) atau yang lebih akrab dipanggil Romo Mangun dikenal sebagai seorang budayawan, yang sebenarnya juga merupakan seorang arsitek yang istimewa. Karya beliau yang fenomenal adalah penataan pemukiman di pinggiran Kali Code, Yogyakarta. Karya tersebut mendapatkan penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture tahun 1992. Pemukiman ini adalah suatu proyek revitalisasi kota yang berbasis partisipasi masyarakat. Lingkungan pemukiman yang pada awalnya berupa kawasan kumuh dan tidak sehat, kembali ditata dengan pembangunan yang partisipatif. Lalu apa yang menyebabkan Pemukiman Kali Code mendapatkan penghargaan bidang arsitektur..? Tentu saja ada cerita di balik pembangunan permukiman tersebut yang menarik untuk kita kaji.

PROYEK REVITALISASI KALI CODE
Pada awalnya kampung Kali Code adalah pemukiman kumuh di pinggiran Kali Code yang beranggotakan 30-40 keluarga. Penghuni Kali Code adalah para pekerja kasar dan bidang informal di lingkungan sekitar kawasan. Tahun 1983, pemerintah bermaksud menggusur pemukiman ini, namun atas permohonan Ketua RT Willi Prasetya dan Romo Mangun, rencana tersebut ditangguhkan. Sebagai gantinya diselenggarakan suatu proyek revitalisasi dengan melibatkan 2 koran lokal untuk mendukung pendanaan. Proyek Revitalisasi Kali Code dimulai pada tahun 1983 dan selesai selama kurang lebih 2 tahun. Yang menarik dari proyek ini adalah sedikit sekali gambar atau dokumen konstruksi, seperti layaknya proyek-proyek yang lainnya. Pembangunan berlangsung secara spontan dan alamiah, berdasarkan kemampuan lokal. Secara umum konstruksi rumah berbentuk huruf A dengan rangka dari bambu, dinding bilik bambu dan atap seng. Proyek ini merupakan salah satu proyek kebersamaan karena hanya terdapat tiga tukang kayu dan dua tukang batu, yang lainnya adalah tenaga partisipasi warga dan sukarelawan. Terdapat juga mahasiswa seni rupa ikut yang ikut sebagai relawan untuk membimbing warga memperindah tampilan luar rumah mereka.

Proses Revitalisasi

Proses revitalisasi di Kali Code yang hampir tergusur melibatkan peran warganya dengan difasilitasi oleh Romo Mangun dan mahasiswa yang ikut tergabung dalam Proyek Kali Code. Sebenarnya dari beragam bangunan yang direvitalisasi/ dibangun waktu itu, yang paling berperan adalah balai pertemuan warga. Lalu mengapa bangunan itu berperan utama.? Karena di tempat tersebut merupakan wadah bagi warga Kali Code untuk berembug dan menentukan keputusan bersama untuk membangun Kali Code. Di balai pertemuan tersebut dimulai pembelajaran moral bagi warga yang pada awalnya terbiasa dengan kehidupan di permukiman kumuh. Mulai terjadi proses perbaikan sikap dan mental untuk ikut berperan dalam pembangunan. Hal ini penting karena sesungguhnya pembangunan fisik/ lingkungan harus mendapat dukungan utama berupa sikap mental penghuninya. Dan hal inilah yang "disentuh" pertama kali oleh Romo Mangun. Sikap Mental untuk berpartisipasi dalam merencanakan, ikut membangun, memberikan sumbangan apapun dalam pembangunan, dan sampai pada ikut menjaga hasil pembangunan karena merupakan milik bersama. Proses perubahan mental itulah yang menjadi "Tinta Emas" dan pesan moral di balik Proyek Revitalisasi Kali Code, yang merupakan ide cemerlang dari Romo Mangun. Dengan berbekal perubahan sikap, maka dimulailah pembangunan di wilayah tersebut. Salah satu hal yang patut diperhatikan adalah bangunan-bangunan yang ada di Kali Code sangatlah sederhana. Pada waktu itu, warga dan sukarelawan dengan semangat kebersamaan membangun kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai permukiman kumuh. Pembangunan-pun tidak muluk-muluk dan terkesan sangat sederhana karena menggunakan bahan seadanya yang sebagian besar adalah dari kayu bambu. Bangunan tersebut kemudian “dipercantik” dengan lukisan di dinding yang berbeda antara rumah satu dengan yang lainnya. Memang pada waktu itu terdapat mahasiswa seni rupa yang ikut membantu proyek ini.

PESAN MORAL DARI KALI CODE

Dari Revitalisasi Kali Code setidaknya ada tiga pesan yang berharga, yaitu PERTAMA. Sikap Perilaku penghuni wilayah yang dibangun haruslah mencerminkan sikap yang selalu mendukung dan ikut berperan dalam pembangunan. KEDUA, Semangat Kebersamaan untuk ikut dalam pembangunan karena gagasan dan proses pembangunan tidak dapat dilakukan jika kita masih bersikap individualis terhadap lingkungan. KETIGA, Potensi Lokal harus menjadi acuan dalam pembangunan karena akan berpengaruh pada keberlangsungan wilayah dan pembentukan karakter wilayah yang akan dibangun.
Tiga hal tersebut yang minimal harus diperhatikan oleh semua pelaku pembangunan dalam Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Lokal (PLP-BK). Hal tersebut yang akan menjadi “pilar” kesuksesan program ini, sama seperti ide Romo Mangun terhadap Kali Code yang telah mendapatkan penghargaan tingkat dunia. Sukses Selalu PLP-BK….!!!!

Kamis, 01 April 2010

Mbangun Ngroto....>>> Buletin PLP - BK Edisi Pertama


Buletin edisi pertama yang akan menjelaskan tentang pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) atau ”Noto Deso” (ND).



Tahun ini, Kelurahan Ngroto mendapatkan program dari PNPM Mandiri Perkotaan, yaitu Program PLP-BK atau yang sering disebut sebagai Program ”Noto Deso” (ND). PLP-BK atau ND merupakan suatu program penataan lingkungan permukiman (komunitas dan lingkungan huniannya secara terpadu) untuk menciptakan tatanan kehidupan dan hunian yang tertata selaras, sehat, produktif, berjatidiri, dan berkelanjutan.
Dalam ND, pembangunan fisik lingkungan menjadi media belajar untuk membangun tata kerja bermasyarakat untuk menyepakati peraturan-peraturan yang dibutuhkan dalam berbagi ruang hidup sehingga mampu menjadi perekat dalam tata hidup masyarakat madani yang saling menghargai dan produktif.
Tahapan pelaksanaan ND di Kelurahan Ngroto telah menyelesaikan Sosialisasi Tingkat Basis di 19 RT dan perekrutan relawan.
Saat ini, Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Tahapan ND yang pertama dengan koordinator Bapak M. Akim tengah mempersiapkan kegiatan pelatihan TIPP dan perekrutan tenaga ahli untuk mendampingi pelaksanaan ND.

Tujuan Program ND :
1. Masyarakat yang sadar pentingnya tinggal di permukiman yang tertata selaras dengan lingkungan yang lebih luas.
2. Masyarakat yang berbudaya sehat, bersih, dan tertib pembangunan.
3. Masyarakat yang mampu secara kreatif dan inovatif melakukan perencanaan, dan pengelolaan pembangunan lingkungan permukiman mereka.
4. Tata kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien dalam menerapkan tata kepemerintahan yang baik (good governance) tingkat kelurahan.

Kegiatan ND yang akan dilakukan :
> Pertemuan-pertemuan/ musyawarah di tingkat RT/RW maupun kelurahan, baik bersifat rapat maupun sosialisasi, termasuk pertemuan dengan kelompok perempuan dan warga miskin.
> Pelatihan dan bimbingan, termasuk penyediaan bahan dan media belajar.
> Perekrutan Tenaga Ahli yang dilakukan TIPP dan Kelurahan untuk mendampingi kegiatan perencanaan partisipatif di masyarakat.
> Survei Pemetaan Swadaya, termasuk analisis, pembuatan peta tapak dan penulisan laporan.
> Lomba menggambar “Desa Impian” dan membuat maket untuk menentukan konsep pembangunan kelurahan.
> Kunjungan ke desa/ kelurahan lain yang akan dijadikan lokasi percontohan bagi Kelurahan Ngroto.
> Kerja kelompok penyusunan rencana tindak penataan kembali lingkungan permukiman (RPLP dan RTPLP).
> Kegiatan memasarkan program-program pembangunan ND yang telah disusun.
> Bantuan pembuatan gambar-gambar teknik, spesifikasi dan perhitungan biaya dan penyusunan DTPL (Dokumen Teknik Pembangunan Lingkungan)
> Pengawasan pelaksanaan konstruksi pembangunan lingkungan dan rumah.

Semoga dengan keberadaan Program PLP-BK atau ND akan terus memupuk semangat kebersamaan dan gotong royong untuk membangun Kelurahan Ngroto.