Rabu, 31 Maret 2010

Latar Belakang PLP-BK Kelurahan Ngroto


Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dimulai pada tahun 1999, dilaksanakan dalam rangka menanggulangi kemiskinan sebagai akibat dari krisis moneter pada tahun 1997. P2KP merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan yang strategis karena meletakkan landasan kemandirian masyarakat berupa institusi yang representatif, mengakar, dan menguat bagi perkembangan modal sosial di masyarakat. Institusi tersebut adalah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang dibentuk berdasarkan kesadaran masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan kemasyarakatan sebagai pondasi modal sosial kehidupan masyarakat serta menjalin kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Di setiap desa/ kelurahan, BKM dan warga menyusun Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) secara partisipatif, sebagai prakarsa menanggulangi kemiskinan di wilayahnya secara mandiri dan berkelanjutan.
PNPM - P2KP memberdayakan masyarakat melalui proses pembelajaran secara terus menerus. Untuk menunjang tercapainya orientasi tersebut, diperlukan mekanisme penguatan dan sosialisasi yang tidak berkeputusan. Sehingga terbangun pranata sosial yang kuat, mapan (establish) dan mengakar. Penguatan kelembagaan adalah upaya untuk memberdayakan para pelaku agar mampu menjadi motor penggerak dalam ”melembagakan” dan ”membudayakan” kembali nilai-nilai universal kemanusiaan (gerakan moral), prinsip-prinsip kemasyarakatan (gerakan good governance), serta prinsip pembangunan berkelanjutan (Gerakan Tridaya) yang berorientasi IPM – MDG’s, sebagai landasan untuk membangun masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Mempertimbangkan perkembangan positif dari P2KP, maka pemerintah telah membuat kebijakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sebagai Program Payung (umbrella policy) untuk mesinergikan berbagai program permberdayaan masyarakat, termasuk P2KP sebagai salah satu motor program di perkotaan disamping PPK. Semenjak tahun 2008, program PNPM P2KP sendiri berubah nama menjadi PNPM Mandiri Perkotaan (PNPM – MP).
Kelembagaan (BKM) yang muncul dari inisiatif masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Ngroto adalah kelembagaan yang peduli, kreatif, inofatif, dan semangat tersebut dibentuk melalui kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan sebagai pondasi modal sosial kehidupan masyarakat untuk menuju mutu kehidupan yang lebih berkuslitas dan sejahtera.
Dengan demikian, selain diharapkan mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, BKM sekaligus menjadi motor bagi upaya penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh masyarakat secara mandiri dan bekelanjutan, mulai dari proses penentuan kebutuhan, proses penyusunan program, pelaksanaan program hingga pemanfaatan, dan pemeliharaan hasil-hasil program yang telah dilaksanakan dalam PNPM – MP.
Melalui program PNPM – MP, pada tahap pertama dilaksanakan pendampingan awal yang berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan positif dalam hal perubahan sikap/ perilaku/ cara pandang masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Pada tahap berikutnya pendampingan lanjut berorientasi untuk membangun transformasi menuju masyarakat mandiri dan sejahtera, yang dilakukan melalui sejumlah upaya pembelajaran kemitraan sinergi antara Pemda, masyarakat, dan kelompok peduli setempat, serta kegiatan membangun jaringan (channelling) dengan berbagai pihak sebagai upaya untuk mengakses berbagai peluang sumber daya yang dibutuhkan masyarakat Kelurahan Ngroto.
Selanjutnya, transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat madani dilakukan melalui kegiatan positif untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengembangan kualitas lingkungan permukiman yang berkelanjutan (sustainability development) di wilayahnya. Proses untuk menuju masyarakat yang madani dilakukan dalam Program Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) atau juga yang sering disebut sebagai Program Neighbourhood Development (ND).
Pembangunan berkelanjutan pada prinsipnya adalah kondisi dimana masyarakat mampu meningkatkan kualitas Lingkungan Permukimannya dengan berbasis pada pada tiga pilar utama, yakni :
(1) Orientasi yang bertumpu perubahan Mental Masyarakat menuju kemandirian.
(2) Orientasi Pengelolaan oleh masyarakat sendiri (self community management)
(3) Orientasi Inovasi dan kreativitas masyarakat (entrepreneurship).
Dengan demikian, PNPM – MP yang pada awalnya ditandaskan melalui skema ‘proyek’ diharapkan di tingkat masyarakat dan pemerintah daerah akan mampu dikembangkan menjadi skema ‘program’ untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat, produktif, dan berjati diri serta masyarakat yang sejahtera.

Tidak ada komentar: